emua makhluk yang bernyawa di muka bumi ini akan mersakan kematian (wa ma khalatul jinna wa al-insan illa liya’buduun),
tidak ada yang abadi selain keabadian Allah SWT. Banyak orang berusaha
untuk menempukkan harta benda dan kekayaan dunia, sementara kekayaan dan
harta melimpah itu akan dia tinggalkan, seorang laki-laki mendambakan
wanita cantik yang kelak nanti akan ditinggalkan, buah hati belahan
jantung anak simata wayang juga akan menjadi kenangan hidup dan menjadi
sejarah kehidupan manusia. Orang yang selalu menumpukkan harta benda (hubbu ad-dunya) biasanya takut untuk mati.
Alkisah;
konon katanya, ada orang kaya yang sepintas memahami tafsiran ayat
Qur’an tentang surga, bahwa surga itu adalah istana yang megah dengan
segala perabotan lengkap dan kebutuhan terpenuhi yang dibawah istana
mengalir sungai yang sejuk dan mempesona, akhirnya orang kaya tersebut
membuat istana besar dan luas dengan segala isi dan perabotan yang
lengkap dan sempurna juga dibwah istana itu dibuatkan sungai yang
membuat istana itu semakin indah dan mempesona, kemudian dia berfikir
seperti inikah kehidupan surga, dan dia berfikir bahwa dia tidak akan
meninggalkan kehidupan dunia ini dan hidup kekal di dalam istana yang di
buatnya itu.
Hingga pada suatu hari si kaya tadi mengunjungi dan
silaturahmi kepada seorang kyai kampung dan menceritakan apa yang dia
sudah perbuat dengan membangun surga dunia serta mencukupi segala
fasilitas istana yang sangat sempurna. Setelah semuanya diceritakan
kepada kyai tersebut, akhirnya kyia menanggapinya dengan mengatakan
bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini kawan keculai kematian itu
sendiri, untuk itu segeralah bertobat dan memohon ampun kepada Allah
SWT, kelak nanti istana mu itu akan kau tinggalkan. Seketika itu orang
kaya tersebut bertobat dan memohon ampun kepada Allah atas prasangka dan
kesalahan yang selama dunia dia perbuat serta menghibahkan harta dan
kekayaannya termasuk istana itu kepada agama Islam sebagai modal untuk
menegakkan ajaran Islam di muka bumi ini.
Dari cerita singkat di atas
kita teringat akan kisah 9 orang mahasiswa dari perguruan tinggi negeri
dan swasta di Malang Jawa Timur yang mengakhiri kehidupannya dengan
menabrak pohon di Kota Batu Malang. Kejadian itu tentunya membuat orang
terkesima dan sangat mengerikan. Kejadian itu berawal dari kepulangan
mereka dari pesta ulang tahun salah seorang teman mereka yang dirayakan
di taman rekreasi malam “Payung” kota Batu tepatnya pukul 01.00 wib yang
kondisi mereka masih dalam keadaan setengah sadar setelah minum-minuman
beralkohol dengan mengendarai mobil taruna yang kapasitas 6 orang
sementara diisi 9 orang, 4 laki-laki dan 5 perempuan.
Kejadian itu
bermula tatkala mobil yang di tumpanginya oleng karena ban belakang
taruna pecah, mobil tidak bisa dikendalikan karena kecepatannya di atas
70 km/jam dan jalannya juga menurun akhirnya menabrak pohon di tepi
jalan dan tidak ada satu orang pun yang selamat atas insiden maut itu,
bahkan ada satu mahasiswi yang kebetulan duduk di depan bersama sopir
berpisah antara badan dengan sebelan kakinya, juga setelah di evakuasi
warga di dalam mobil tersebut ada seorang mayat cewek yang bugil, bahkan
juga pohon yang ditabrak membelah mobil taruna itu, sementara pohon
tersebut tidak mengalami kerusakan, tidak tumbang dan tidak retak,
kecuali daun berguguran dan kulit terkelupas. Sangat menakjubkan
kejadian itu, sementara pohon itu sebagaimana yang saya lihat minggu
kemarin 19/4/2009 pohonnya sangat kecil sekali, tetapi menghilangkan 9
jiwa mahasiswa-mahasiswi itu.
Menurut sumber yang falid bahwa di
lokasi kejadian tersebut sudah banyak dan sering terjadi kecelakaan,
sekalipun jalannya lurus dan luas persisnya di depan Kantor Wali Kota
Batu. Kenapa sering terjadi kecelakaan? Respon masyarakat sekitar pohon
yang kecil itu menurut keyakinan mereka ada penghuninya, tapi terlepas
dari semua itu adalah suratan taqdir dari Ilahi dan pesan moral buat
generasi bangsa dan pelajaran buat semuanya.
Banyak orang yang
terpukul dengan insiden maut tersebut, bukan cuma sanak keluarga yang
ditinggalkan tetapi kampus dimana merena menimba ilmu juga berkabung.
Anak yang dikuliahkan di Malang tentunya akan membawa kebahagiaan kelak
buat keluarga dan masyarakatnya, ternyata mengakhiri kehidupannya dengan
cara yang sangat mengerikan…...na uzu billa min zalik
Peristiwa
kamis malam 16/4/2009 terkesan memberikan pesan kepada kita bahwa
kematian itu akan dating dalam kondisi dan situasi apapun serta tidak
kenal batas usia muda mapun tua, susah maupun senang, sakit maupun
sehat. Kalau sudah saatnya tidak ada satu pun orang yang bisa
menghalanginya. Untuk itu persiapkanlah dirimu saat ini untuk menghadapi
kematian, karena dia akan dating secara tiba-tiba kepada siapapun yang
sudah takdirnya untuk meninggalkan jatah hidupnya di dunia ini.
Kepada
generasi penerus bangsa “mahasiswa” jadikan peritiwa 16/4/2009 itu
sebagai pelajaran yang berharga untuk menata hidup yang lebih baik lagi,
dan semoga Allah swt mengampuni semua dosa dan memberikan tempat yang
terbaik di sisinya, juga bagi keluarga yang ditinggalkan akan tetap
tabah dan sabar atas apa yang menimpa anak dan keluarga. Amin. Semoga
bermanfaat. Wallahu a’lam bi al-Showab.
KEMARIN ADALAH KENANGAN HARI INI,DAN ESOK ADALAH IMPIAN HARI INI :)({})
:)
Selasa, 06 November 2012
POHON KEMATIAN
Diposting oleh Unknown di 04.50
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar