MilisNews.com
- Korek api kelihatannya sangat 'simple', tapi dibaliknya memiliki
sejarah yang sangat panjang, hingga menjadi korek api moderen yang
dikenal sekarang. Korek api [matches] adalah alat untuk menyalakan api
secara terkendali. Korek api biasanya dijual dengan jumlah tertetu dalam
berupa paket beserta dengan kotaknya. Sebatang korek api biasanya
terdiri dari batang kayu yang pada salah satu ujungnya ditutupi dengan
suatu bahan yang umumnya fosfor sebagai bahan aktif dan gelatin sebagai
pengikatnya. Ada dua macam korek api, yang pertama adalah korek api yang
akan menyala ketika digesekan pada suatu permukaan tertentu, yang kedua
adalah korek api yang akan menyala pada sembarang media tempat ia
digesekan.
Bangsa Tiongkok sejak 577 telah
mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang
mengadungbelerang. Korek api modern pertama ditemukan tahun 1805 oleh K.
Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard di Paris. Kepala korek api
merupakan campuran potasium klorat, belerang, gula dankaret. Korek api
ini dinyalakan dengan menyelupkannya ke dalambotol asbes yang berisi
asam sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan
penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.
Korek api modern pertama ditemukan tahun 1805 oleh K.
Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard di Paris. Kepala korek api
merupakan campuran dari potasium klorat, belerang, gula dan karet. Korek
api ini dinyalakan dengan cara menyelupkannya ke dalam botol asbes yang
berisi asam sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan
penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.
Korek
api yang dinyalakan dengan cara digesek pertama kali dikembangkan
[ditemukan] oleh kimiawan Inggris John Walker tahun 1826. Penemuan
tersebut diawali oleh percobaan Robert Boyle tahun 1680-an dengan
campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum
mencapai hasil yang memuaskan. Walker kemudian menyempurnakannya dengan
menggunakan campuran antimon (III) sulfida, potasium klorat, natural
gum, yang dapat dinyalakan dengan menggesekkannya pada permukaan kasar.
Walker menyebut korek api ini 'congreves'. Walau dikembangkan oleh
Walker tapi korek api ini, prosesnya dipatenkan oleh Samuel Jones, yang
kemudian diproduksi dan dijual dengan nama Korek Api Lucifer.
Korek
api ini memiliki beberapa permasalahan, yaitu pembakarannya yang tidak
terkontrol, suara khas yang dihasilkan dan baunya yang menusuk [tidak
enak]. Tahun 1830, seorang Prancis bernamaCharles Sauria, mencampurkan
fosfor putih untuk menghilangkan bau tajam yang dihasilkan [namun justru
jadi berbahaya bagi para pembuat korek api di pabrik]. Korek api yang
menggunakan Fosfor Putih ini akhirnya dilarang di Finlandia [1872],
Denmark [1974], Swedia [1879], Swiss [1881] dan Belanda [1901] sampai
akhirnya dibuat Konvensi Berne pada tahun 1906 di Swiss yang melarang
penggunaan fosfor putih pada korek api.
Korek api yang
lebih aman kemudian dikembangkan oleh Swede Gustaf Erik Pasch
[1788-1862], diperbaiki oleh Johan Edvard Lundstorm [1815-1888], dan
kemudian diproduksi dengan skala besar oleh Johan dan adiknya Carl Frans
Lundstorm [1823-1917] di Jonkoping sekitar tahun 1847. Sampai akhir
hayatnya, ia dan perusahaannya telah memproduksi 12 juta korek api.
KEMARIN ADALAH KENANGAN HARI INI,DAN ESOK ADALAH IMPIAN HARI INI :)({})
:)
Jumat, 07 September 2012
sejarah korek api
Diposting oleh Unknown di 07.44
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar